MENGHANGATKAN TULANG BELAKANG UNTUK MENGOBATI PENYAKIT
Seiring berkembangnya cara-cara pengobatan, para penderita penyakit pun memiliki kesempatan untuk memilih berbagai metode yang dianggap cocok dan efektif menyembuhkan penyakit.
Kini, pengobatan bahkan telah memadukan antara teknologi dan cara-cara tradisional warisan leluhur. Salah satu cara pengobatan yang memadukan dua metode itu ialah ceragem.
Teknik pengobatan ceragem yang berasal dari Korea itu mulai dipopulerkan sejak lima tahun lalu. “Ceragem merupakan opsi alternatif yang menjembatani antara teknologi medis Barat dan pengobatan warisan leluhur.
Kombinasi dari dua dunia pengobatan itu diyakini menimbulkan sinergi yang ampuh menuju kesembuhan,” ungkap Hong Song Cheul, Direktur Marketing Ceragem Indonesia.
Ceragem yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti batu kehangatan (giok) itu merupakan sebutan untuk alat kesehatan yang menggunakan teknologi sinar inframerah berpadu dengan batu giok.
Alat bermesin canggih tersebut memiliki beberapa keunggulan, salah satunya bisa digunakan untuk pengobatan berbagai jenis penyakit, seperti liver, diabetes, pembengkokan tulang, autis, amandel, dan kanker.
Metode penyembuhan dengan menggunakan ceragem difokuskan pada bagian tulang belakang. Hal tersebut didasarkan pada alasan tulang belakang dipercaya sebagai akar dan pilar tubuh manusia serta tempat bekerjanya berbagai jenis saraf.
Alat dengan metode terbaru, yakni ceragem CGM-P390, bekerja dengan pusat pada tulang belakang dan perut. Pemusatan pada tulang belakang itu karena pusat susunan saraf (chi) diyakini berhubungan langsung dengan seluruh organ tubuh.
Selain itu, organ tersebut dapat memproduksi darah sehingga saat menggunakan CGM-P390, tubuh dapat meningkatkan fungsi saraf, memperlancar peredaran darah ke seluruh tubuh, dan meningkatkan antibodi secara alami.
Empat Prinsip
Pengobatan ceragem pada dasarnya mengandung tiga poin, yakni menyembuhkan, mendeteksi, dan merawat. Selain itu, metode tersebut memiliki empat prinsip utama pengobatan yang meliputi urut, kop, inframerah jauh, dan chiro practic (tulang belakang) yang menjadi langkah proses penyembuhan.
Prinsip urut pada tubuh manusia kerap diyakini masyarakat Timur karena tubuh memiliki aliran chi. Apabila terserang penyakit, aliran chi itu menjadi terhambat.
Akibatnya, metabolisme tubuh tidak berjalan normal dan tubuh pun jatuh sakit. “Pada alat ceragem compact CGM-P390, terjadi proses urut yang berlangsung melalui tekanan dari berat tubuh di bagian tulang belakang.
Inilah yang kemudian mengaktifkan saraf dan melancarkan peredaran chi sehingga fungsi seluruh organ tubuh menjadi optimal,” jelas Hong. Dengan menggunakan sembilan batu giok, alat itu akan memberikan tekanan pada 12 titik tubuh di daerah tulang belakang dan tiga titik pada perut.
Dengan begitu, aliran darah akan lancar. Sedangkan pada prinsip kop, sinar hangat dari alat tersebut masuk sampai pada bagian tubuh tertentu dan mengaktifkan semua fungsi sel.
Sinar itu juga membantu menghasilkan darah segar yang baik serta membuat peredaran darah menjadi lancar. Menurut Hong prinsip kop bisa pula membuat detak jantung dan daya tahan tubuh semakin kuat.
Prinsip itu diyakini mampu membersihkan pembuluh darah, memperbaiki saraf, dan mengaktifkan metabolisme sehingga antibodi pun meningkat. Adapun prinsip sinar inframerah, diyakini masyarakat Timur, dapat memberikan sinar kehidupan yang mampu menembus ke dalam tubuh.
Sinar yang masuk akan mendorong tubuh mengeluarkan panas dan selanjutnya mendeteksi penyakit di tubuh. Sinar yang dipadukan dengan dengan batu giok itu memberikan tekanan pada titik-titik tubuh yang menjadi sumber penyakit.
Hasil pendeteksian terlihat pada kulit yang warnanya berubah menjadi kemerah-merahan karena peredaran darah di tubuh tidak lancar. Prinsip terakhir adalah chiro practic atau tulang belakang.
Tulang punggung, kata Hong, memiliki susunan saraf yang vital bagi tubuh. Ketika tubuh mengalami gangguan, diyakini permasalahan bisa berasal dari tulang belakang.
Dalam dua sesi pengobatan, yaitu sesi bagian tulang belakang serta pinggul dan sesi badan, seluruh tahapan prinsip itu memakan waktu 30 menit. Untuk menekan 13 titik tulang belakang dan tiga titik pada perut dengan menggunakan giok dan penyinaran sinar inframerah jauh, diperlukan waktu hanya dua menit.
Pemberian sinar inframerah jauh tidak dilakukan secara terus-menerus, namun berotasi. Apabila dalam dunia kedokteran dikenal istilah pantangan, tidak demikian halnya dengan teknik ceragem.
Para penderita diharapkan dapat menyadari hal-hal apa saja yang harus dilakukan guna kesembuhan mereka. Pada metode tersebut, penderita tidak diberikan sejumlah pantangan, melainkan kesadaran untuk menjaga diri.
Menurut Hong, penyembuhan melalui pengobatan alternatif itu diyakini tidak menimbulkan efek samping. Sekalipun terjadi reaksi, hal itu merupakan hasil kerja penyinaran sinar inframerah jauh yang tengah memperbaiki tubuh.
Dilihat dari penggunaannya, alat itu terbilang mudah. Pasien hanya diminta tidur telentang, dan ketika mulai terasa rileks, bagian bawah tubuh, tepatnya di titik tulang belakang, dipasangi mesin ceragem.
Alat tersebut kemudian akan bekerja secara otomatis pada saat tubuh mulai terasa hangat. Risma Setia Dewi, seorang pasien yang sudah beberapa kali mendapatkan terapi menggunakan ceragem itu, mengaku penyakit asma dan darah tinggi yang selama ini dideritanya mulai sirna.
“Melalui beberapa kali terapi, saya kini mulai merasa sehat. Membawa tubuh pun tidak sesulit saat penyakit kambuh dan menyerang,” papar dia. Bentuk alat yang portable memudahkan penderita melakukan pengobatan sendiri di rumah.
Alat cukup diletakkan di bagian belakang tubuh. Dengan posisi telentang, berat tubuh pasien akan menekan alat tersebut.
Dengan demikian, penderita sudah mendapatkan empat terapi sekaligus, yaitu cara urut, kop, sinar inframerah jauh, dan chiro practic.
sumber Kesehatan
