Kegagalan Adalah Awal Kesuksesan
Ada sebuah perusahaan yang memiliki 12 orang karyawan. Mereka ditugaskan bekerja sesuai tugas bidang mereka masing-masing. Suatu hari pimpinan kantor mengadakan pengumuman kepada semua karyawanya kalau ia sudah tidak bisa menangani perusahaannya sendiri. Karena ia sudah terlalu tua. Maka ia meminta diantara kedua belas karyawannya itu untuk segera dapat menggantikan dirinya.
Kemudian ia mengeluarkan biji-bijian yang diambil dari saku mantel kemejanya dan memberikan biji-bijian itu kepada karyawanyanya untuk ditanami. Minggu berganti minggu, bulan berganti bulan semua karyawan lain bergembira karena bibit yang mereka tanami menghasilkan tanaman yang bagus. Akan tetapi ada seorang lelaki bernama Pak Tony yang bibitnya telah disirami air dan diberi pupuk manapun tetapi toh tetap tidak ada perubahan pada bibitnya dari minggu ke minggu untuk dapat bertunas. Kemudian istrinya Pak Tony berkata “pak, cobalah kita menerima semua ini apa adaya. Kalau memang kita tidak beruntung apa boleh buat. Akhirnya Pak Tony memutuskan menerima semuanya itu dengan sikap lapang dada walau ia gagal.
Tiba Akhirnya pimpinan mereka berkata “bawalah bibitmu kepadaku yang aku berikan sama kalian”. Pagi harinya semua karyawan berkumpul dengan membawa bibit tersebut sudah berubah menjadi tanaman yang indah. Akhirnya pak Tony dengan rasa canggung dan malu-malu membawa pot kecilnya yang masih berisi bibit di hadapan teman-teman kantornya. Teman-teman kantornya yang lain pun menertawai pak Tony yang gagal menanam bibit tersebut.
Akhirnya bos mereka datang dan melihat begitu banyak tanaman-tanaman yang bagus-bagus yang dihasilkan dari bibit tersebut. Lalu pimpinan mereka menanyakan pak Tony. Dimanakah Pak Tony? Akhirnya pak Tony keluar dari balik pintu dan membawa pot yang masih kosong tanpa ada tunas sekalipun di hadapan pimpinan mereka dengan sejuta kegagalan.
Setelah diamati dan disaksikan oleh pimpinan mereka, Akhirnya pimpinan mereka mengumumkan yang berhak mendapatkan kedudukan saya adalah “PAK TONY. Seketika itu pak Tony merasa tidak yakin bahwa dirinya yang meneruskan perusahaan bosnya. Lalu bosnya menjelaskan bahwa, Bibit yang saya kasih kepada kalian semua itu saya sudah merebusnya terlebih dahulu dan inilah kejujuran Pak Tony. Maka pak Tony berhak mendapatkan kedudukan pimpinan perusahaan yang saya kelolah.
Kemudian ia mengeluarkan biji-bijian yang diambil dari saku mantel kemejanya dan memberikan biji-bijian itu kepada karyawanyanya untuk ditanami. Minggu berganti minggu, bulan berganti bulan semua karyawan lain bergembira karena bibit yang mereka tanami menghasilkan tanaman yang bagus. Akan tetapi ada seorang lelaki bernama Pak Tony yang bibitnya telah disirami air dan diberi pupuk manapun tetapi toh tetap tidak ada perubahan pada bibitnya dari minggu ke minggu untuk dapat bertunas. Kemudian istrinya Pak Tony berkata “pak, cobalah kita menerima semua ini apa adaya. Kalau memang kita tidak beruntung apa boleh buat. Akhirnya Pak Tony memutuskan menerima semuanya itu dengan sikap lapang dada walau ia gagal.
Tiba Akhirnya pimpinan mereka berkata “bawalah bibitmu kepadaku yang aku berikan sama kalian”. Pagi harinya semua karyawan berkumpul dengan membawa bibit tersebut sudah berubah menjadi tanaman yang indah. Akhirnya pak Tony dengan rasa canggung dan malu-malu membawa pot kecilnya yang masih berisi bibit di hadapan teman-teman kantornya. Teman-teman kantornya yang lain pun menertawai pak Tony yang gagal menanam bibit tersebut.
Akhirnya bos mereka datang dan melihat begitu banyak tanaman-tanaman yang bagus-bagus yang dihasilkan dari bibit tersebut. Lalu pimpinan mereka menanyakan pak Tony. Dimanakah Pak Tony? Akhirnya pak Tony keluar dari balik pintu dan membawa pot yang masih kosong tanpa ada tunas sekalipun di hadapan pimpinan mereka dengan sejuta kegagalan.
Setelah diamati dan disaksikan oleh pimpinan mereka, Akhirnya pimpinan mereka mengumumkan yang berhak mendapatkan kedudukan saya adalah “PAK TONY. Seketika itu pak Tony merasa tidak yakin bahwa dirinya yang meneruskan perusahaan bosnya. Lalu bosnya menjelaskan bahwa, Bibit yang saya kasih kepada kalian semua itu saya sudah merebusnya terlebih dahulu dan inilah kejujuran Pak Tony. Maka pak Tony berhak mendapatkan kedudukan pimpinan perusahaan yang saya kelolah.
