SURAT GEMBALA
KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA (KWI)
MENYAMBUT PEMILU LEGISLATIF 2014
“JADILAH
PEMILIH YANG CERDAS
DENGAN
BERPEGANG PADA HATI NURANI”.
Saudara-saudari, segenap umat Katolik Indonesia yang terkasih,
Bangsa kita sedang bersiap diri menyambut Pemilu legislatif untuk memilih DPR, DPD dan
DPRD yang akan diselenggarakan tanggal 9 April 2014. Sebagai negara yang menganut sistem
demokrasi, Pemilu menjadi peristiwa penting dan strategis karena merupakan kesempatan memilih calon legislatif dan perwakilan daerah yang akan menjadi wakil rakyat.
Hak dan Panggilan Ikut Serta
Pemilu
Warga negara yang telah memenuhi
syarat berhak ikut menentukan siapa yang akan mengemban
kedaulatan rakyat melalui Pemilu. Mereka yang terpilih akan menempati posisi yang menentukan arah dan
kebijakan negeri ini menuju cita-cita bersama, yaitu kesejahteraaan bagi seluruh
rakyat Indonesia. Karena itu, selain merupakan hak, ikut memilih dalam Pemilu merupakan
panggilan sebagai warga negara. Dengan ikut memilih berarti Anda ambil bagian
dalam menentukan arah perjalanan bangsa ke depan. Penting disadari bagi para pemilih untuk
tidak saja datang dan memberikan
suara, melainkan menentukan pilihannya dengan
cerdas dan sesuai dengan hati nurani. Dengan demikian, pemilihan dilakukan tidak asal menggunakan hak pilih,
apalagi sekedar ikut-ikutan. Siapa pun
calon dan partai apa pun pilihan Anda,
hendaknya dipilih dengan keyakinan bahwa calon tersebut dan partainya akan
mewakili rakyat dengan berjuang bersama
seluruh komponen masyarakat mewujudkan cita-cita bersama bangsa Indonesia. Pertanyaannya
adalah calon legislatif macam apa yang mesti dipilih dan partai mana yang mesti
menjadi pilihan kita.
Kriteria
Calon Legislatif
Tidak mudah bagi Anda untuk menjatuhkan pilihan atas para
calon legislatif. Selain karena banyak jumlahnya, mungkin juga tidak cukup Anda kenal karena tidak pernah bertemu muka. Para
calon legislatif yang akan Anda pilih, harus
dipastikan bahwa mereka itu memang orang baik, menghayati nilai-nilai agama dengan
baik dan jujur, peduli terhadap sesama, berpihak kepada rakyat kecil, cinta
damai dan anti kekerasan. Calon legislatif yang jelas-jelas berwawasan sempit, mementingkan
kelompok, dikenal tidak jujur, korupsi dan menghalalkan segala cara untuk
mendapatkan kedudukan tidak layak dipilih. Hati-hatilah dengan sikap ramah-tamah
dan kebaikan yang ditampilkan calon legislatif hanya ketika berkampanye, seperti
membantu secara material atau memberi
uang. Hendaklah Anda tidak terjebak atau ikut dalam politik uang yang dilakukan
para caleg untuk mendapatkan dukungan suara. Perlulah Anda mencari informasi mengenai para
calon yang tidak Anda kenal dengan pelbagai cara. Demi terjaga dan tegaknya bangsa
ini, perlulah kita memperhitungkan calon
legislatif yang mau berjuang untuk mengembangkan sikap toleran dalam kehidupan antarumat beragama dan peduli
pada pelestarian lingkungan hidup. Pilihan kepada calon legislatif perempuan yang berkualitas untuk DPR, DPD dan DPRD merupakan salah
satu tindakan nyata mengakui kesamaan martabat
dalam kehidupan
politik antara laki-laki dan
perempuan, serta mendukung peran serta perempuan
dalam menentukan kebijakan dan mengambil keputusan.
Kriteria Partai Politik
Kita bersyukur atas empat kesepakatan dasar
dalam berbangsa dan bernegara yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dan Bhinneka
Tunggal Ika. Kita percaya bahwa hanya dengan mewujudkan keempat kesepakatan
tersebut, bangsa ini akan mampu
mewujudkan cita-citanya. Oleh karena itu, dalam memilih partai perlu memperhatikan sikap dan perjuangan
mereka dalam menjaga keempat kesepakatan tersebut. Hal yang penting untuk
menjadi pertimbangan kita adalah partai yang memiliki calon legislatif dengan kemampuan memadai dan wawasan kebangsaan yang
benar. Partai yang memperjuangkan kepentingan kelompoknya apalagi tidak
berwawasan kebangsaan, hendaknya tidak dipilih.
Pengawasan
atas Jalannya Pemilu
Setiap warga negara diharapkan ikut memantau dan mengawasi proses dan
jalannya Pemilu. Pengawasan itu bukan hanya pada saat penghitungan suara,
melainkan selama proses Pemilu berlangsung demi
terlaksananya Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (Luber Jurdil). Kita perlu mendorong dan memberikan
dukungan kepada kelompok-kelompok dalam
masyarakat yang dengan cermat mengikuti dan mengritisi proses jalannya Pemilu. Hendaknya Anda mengikuti secara cermat proses penghitungan suara bahkan harus terus mengawasi pengumpulan suara
dari tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) sampai ke tingkat kecamatan dan kabupaten agar tidak terjadi
rekayasa dan kecurangan.
Pemilu
yang Aman dan Damai
Amat penting bagi semua warga masyarakat untuk menjaga
Pemilu berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, damai dan
berkualitas. Jangan sampai terjadi kekerasan dalam bentuk apapun, baik secara
terbuka maupun terselubung, karena bila sampai terjadi kekerasan maka damai dan rasa aman tidak
akan mudah dipulihkan. Perlu
tetap waspada terhadap usaha-usaha memecah belah atau mengadu domba yang dilakukan demi tercapainya suatu target
politik. Bila ada sesuatu yang bisa menimbulkan kerawanan, khususnya dalam hal keamanan dan persatuan ini,
partisipasi segenap warga masyarakat untuk
menangkalnya sangat diharapkan.
Calon Legislatif
Para calon legislatif, kami hargai Anda karena tertarik dan terpanggil terjun dalam dunia politik. Keputusan Anda untuk
mempersembahkan diri kepada Ibu Pertiwi melalui jalan itu akan menjadi
kesempatan untuk berkontribusi secara berarti bahkan maksimal bagi tercapainya cita-cita bangsa Indonesia.
Karena itu, tetaplah memegang nilai-nilai luhur kemanusiaan, serta tetap berjuang
untuk kepentingan umum dengan integritas moral dan spiritualitas yang dalam. Anda dipanggil dan diutus menjadi garam
dan terang!
Saudara-saudari terkasih,
Ikutlah memilih. Dengan demikian Anda ikut serta dalam
menentukan masa depan bangsa. Sebagai umat beriman, marilah kita mengiringi
proses pelaksanaan Pemilu dengan doa memohon berkat Tuhan, semoga Pemilu berlangsung dengan damai dan
berkualitas serta menghasilkan
wakil-wakil rakyat yang benar-benar memperhatikan rakyat dan berjuang untuk keutuhan
Indonesia. Dengan demikian cita-cita
bersama, yaitu kebaikan dan kesejahteraan bersama semakin mewujud nyata.
Semoga Bunda
Maria, Ibu segala bangsa, senantiasa melindungi bangsa dan negara kita dengan doa-doanya.
Jakarta, Januari
2014
KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA
Mgr. Ignatius Suharyo Mgr. Johannes Pujasumarta
Ketua Sekretaris
Jenderal