Kaka Wock

Kaka Wock
SARTINA (SAHABAT ARTIKEL INDONESIA) - Ruang Blog Untuk Menginspirasikan Wawasan Dan Berbagi Pengetahuan. Salam Kaka Wock !!!

Kamis, 10 Juli 2014

SYUKUR ATAS 25 TAHUN HIDUP MEMBIARA SUSTER EMILIANA SILALAHI, KYM


SYUKUR ATAS 25 TAHUN HIDUP MEMBIARA
SUSTER EMILIANA SILALAHI, KYM

Komunitas Susteran KYM (Kasih Yesus dan Maria) mengadakan perayaan 25 tahun pesta perak Suster Emiliana Silalahi, KYM selaku pimpinan Komunitas KYM Merauke di Komplek Wisma Pastoran Projo Jalan Misi Merauke pada tanggal 10 Juli 2014.

Misa dipimpin langsung oleh Uskup Agung Merauke, Mgr Nikolaus Adi Seputra, MSC yang sebagaimana ditekankan dalam penghantarnya mengajak semua tamu undangan menyadari bahwa pentingnya pangilan hidup membiara merupakan tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi dalam keterikatan manusia dan Allah itu sendiri.

Diperjelas dalam homili singkat oleh Uskup Agung Merauke, Mgr Nikolaus Adi Seputra, MSC bahwa melalui peristiwa yang terjadi dalam pesta perak 25 tahun Suster Emiliana Silalahi, KYM merupakan hal yang sempurna dimana dikaitkan dengan sumbu lampu atau pelita yang bernyala menerangi seluruh ruang untuk menerangi dan menjadi perantara dan penyalur bagi mereka.

Kehadiran Yesus Kristus dalam diri tarekat KYM bagaikan rumpun bambu dalam satu persaudaraan dibawah pimpinan dari spiritualitas St. Vincentius pemerhati orang-orang yang miskin. Sehingga makna yang terkandung dalam perayan pesta perak ini tetap utuh seperti bambu yang sedang bertumbuh dimana-mana.

Dalam kesempatan ini, Suster Emiliana Silalahi, KYM dalam selembar kertas yang dibacakannya di depan para tamu undangan menyampaikan rasa berterima kasih untuk semuanya yang telah memberikan dorongan atas perhatian, doa dukungan, cinta dan kehadiran dalam acara pesta syukuran 25 tahun hidup membiara ini. Dan saya menjadi semakin memahami dan menghayati bahwa saya yang kecil dan lemah ini tidak terkulai dan padam, sebab saya yakin dan percaya bahwa buluh yang terkulai tidak akan dipatahkannya dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya.

Ketika saya merasa letih lesu dan berbeban berat saya hanya dapat datang kepadaNya, maka dalam Dia saya menemukan kelegaan karena ringanlah beban yang diberikanNya. Itulah kalimat sederhana yang diucapkan melalui sepenggal kutipan secarik kertas.