TANGAN IBU YANG PALING MULIA
By : Fredy
Hendro Soebiakto
Pada suatu hari ada satu keluarga
katolik yang sedang duduk-duduk di depan teras rumahnya sambil bercerita bersama
anak perempuannya yang bernama Nia. Tiba-tiba Nia secara spontan berkata kepada
ibunya “mengapa tangannya ibu ini buruk rupa, apakah ibu terkena penyakit kusta
atau sebuah kutukan. Mendengar perkataan anaknya sang ayah merasa malu kepada
istrinya. Kemudian sang ayah bercerita kepada Nia.
Dua belas tahun yang lalu terjadi
kebakaran yang sangat hebat di rumah sakit bersalin sehingga api melahap semua
isi bangunannya sampai habis. Para dokter beserta pasien berlari keluar untuk
menyelamatkan barang bawaan dan diri mereka. Di dalam rumah sakit itu masih tertinggal
seorang anak bayi perempuan yang baru saja dilahirkan dan mereka lupa
mengevakuasinya sehingga yang tahu keberadaan bayi itu hanya seorang ibu tua. Bergegas
ibu itu berlari sebisa mungkin masuk ke dalam rumah sakit untuk menyelamatkan
bayi tersebut dari amukan api yang semakin lama semakin membesar karena si ibu tak
tega melihat bayi itu mati sia-sia. Dengan penuh kekuatan serta perjuangannya
maka bayi tersebut berhasil diselamatkan oleh si ibu tua itu hingga kedua tangannya
melepuh terbakar oleh panasnya api yang dahsyat. Dialah ibumu ini yang
menyelamatkanmu ketika kamu masih bayi dan tertinggal di dalam rumah sakit itu karena
kecintaanya terhadap dirimu maka kamu bisa hidup sampai sekarang.
Seketika itu juga Nia langsung
berlari kearah ibunya dan mencium kedua tangan ibunya sambil menangis. Kemudian
Nia berkata “SUNGGUH TANGAN IBU INI ADALAH TANGAN-TANGAN
YANG PALING MULIA”.
Pesan
penulis :
Janganlah kamu berkata yang buruk terhadap
orangtuamu. Sebab orangtuamu itu adalah titipan Tuhan untuk menjagamu pagi,
siang dan malam.
Renungkanlah betapa pahitnya kalau ibumu
sudah meninggal, apa yang akan kamu harapkan dan apa yang akan kamu perbuat
selama hidupmu untuk membalas jasa-jasanya. Ibumu itu bagaikan malaikat dipintu
hatimu yang selalu menjaga kamu semenjak kamu dilahirkan.