Kaka Wock

Kaka Wock
SARTINA (SAHABAT ARTIKEL INDONESIA) - Ruang Blog Untuk Menginspirasikan Wawasan Dan Berbagi Pengetahuan. Salam Kaka Wock !!!

Kamis, 12 Desember 2013

“PERJUANGAN HIDUP SEORANG ANAK GADIS YANG BERNAMA ANA



CERPEN
“PERJUANGAN HIDUP SEORANG ANAK  GADIS  YANG BERNAMA ANA
“INILANH SEBUAH KISAH PERJALANAN HIDUP SANG GADIS YANG MENGALAMI KEBUTAAN SELAMA MASA HIDUPNYA, DAN TUHAN MENGIRIMKAN MALAIKAT PENOLONG UNTUK MENYEMPURNAKAN DIRINYA, AGAR IA DIKUATKAN . SUPAYA SETIAP MANUSIA JANGAN TERLALU MERENDAHKAN DIRI ORANG LAIN YANG MENDERITA”
MARILAH KITA SIMAK CERITA BERIKUT INI

Ana adalah nama asli dari Diana. Ia adalah seorang anak gadis piatu berumur 15 tahun yang menetap di sebuah pemukiman pinggiran kota. Ayahnya sudah lama meninggal lantaran Ana harus tinggal bersama tiga saudaranya serta ibunya. Namun dalam hidupnya, Ana berbeda sekali dengan ketiga saudaranya karena ia adalah anak gadis yang mengalami kelainan mata semenjak ibunya melahirkannya dalam kondisi yang tidak normal atau terbilang cacat. Ketika Ana dilahirkan dokter mengatakan bahwa bayi ibu menderita kelainan mata serta kemungkinan akan mengalami gangguan total jika tidak di jaga dengan baik. Kemudian dokter mengatakan bayi ibu sehat dan terjaga namun perlu penanganan perawatan khusus yaitu mengontrol terus. Akhirnya sang ibu tetap menerima kenyataan yang begitu pahit dalam hidupnya.
Beberapa bulan kemudian, ibunya tidak bisa membawa Ana ke dokter lagi dikarenakan biaya mereka tidak mencukupi. Toh semuanya rencana Tuhan yang mengatur. Ana bertumbuh dan makin berkembang dan mulai bisa merasakan kehadiran benda-benda serta orang-orang di sekelingnya dengan bantuan indera pendengar dan peraba. Walau dalam keadaan cacat fisik yang dideritanya, ibunya merawat Ana setiap hari sehingga kemana-mana Ana tidak bisa dipisahkan bersama ibunya dan tentunya sebagai orangtua yang mendidik, ibunya pasti tidak akan mau ada hal-hal apapun terjadi menimpa anaknya. Selain itu Ana tidak pernah merasakan mengenyam pendidikan dibangku sekolah, dikarenakan tempat sekolah bagi anak-anak cacat memang sangat jauh sekali dan butuh biaya besar. Tak heran walau kondisi Ana buta, ada satu talenta yang besar didalam dirinya yaitu ia mempunyai bakat suara yang sangat indah dikala sedang bernyanyi, sampai-sampai tetangga-tetangganya sangat heran kalau Ana gadis yang cacat penglihatan kok suaranya merdu sekali. Apapun kondisi Ana itu selalu ia ditemani dengan saudaranya dan tetap semangat terus untuk menjalankan aktivitas kesehariannya.
Suatu kali Ana pernah merasa putus asa dengan hidupnya sampai-sampai Ana hampir membunuh dirinya sendiri (“mengapa aku dilahirkan secara kebutaan ini”). Aku tidak pernah melihat wajah orangtuaku dan saudaraku. Tiba-tiba ibunya mencegahnya agar jangan melakukan perbuatan itu lagi sebab apa yang terjadi biarlah terjadi, mungkin ini semua kehendak Tuhan sehingga Ia mempunyai rencana yang lain dalam kebutaan Ana. Semenjak kejadian itu ibunya tetap mengasihi Ana dengan kondisi seperti itu. Ibunya juga sering mengajarkan Ana tentang cinta kasih Yesus kepada orang yang lemah dan membutuhkan bantuan hidup seperti Yesus menyembuhkan orang buta (Markus 8:22-26) serentak Ana menjawabnya, kalau begitu Ana harus berdoa agar Yesus menyembuhkan mata aku. Ibunya hanya bisa tersenyum sambil menangis melihatnya.
Hari demi hari Ibunya Ana selalu beraktivitas membuka usaha warung makan kecil-kecilan. Jika pelanggannya datang banyak tentu pendapatan itu sudah cukup karena pendapatan mereka tidak sebanding dengan pengusaha restoran mewah yang mempunyai fasilitas lengkap. Yang terpenting bisa bertahan hidup untuk makan minum dan mempunyai tempat berteduh bahkan setiap bulan mereka juga harus membayar pajak listrik dan membeli bahan-bahan dagangan dan separuhnya untuk keperluan sehari-hari ditambah menabung sedikit demi sedikit.
Ada sepasang suami istri pak Chandra dan ibu Yeni yang mampir untuk makan di warung milik ibunya. Ketika makan mereka mendengar ada suara yang mengalun merdu terdengar di telinga sepasang suami istri. Suaramu bagus nak, kami kagum mendengar suaramu, siapa namamu. Dengan penuh ketakutan ia menjawab namaku Ana. Tidak lama kemudian ibunya Ana berkata dia anak saya, beginilah jika dia menghibur dirinya karena ia buta semenjak dilahirkan. Kemudian sepasang suami istri tadi meminta maaf kepada ibunya karena mereka tidak tahu jika Ana tidak bisa melihat..
setelah cukup lama di warung akhirnya terjadi dialog komunikasi antara ibunya Ana. Nama saya pak Chandra, saya seorang manager di sebuah perusahaan, sementara istri saya Yeni bekerja sebagai dosen pengajar di fakultas pendidikan katolik, selain dosen, istriku ini tergabung dalam pengurus anggota komunitas anak-anak yatim piatu dan cacat di yayasan panti asuhan khusus pendidik sekaligus pengajar. Dalam komunikasi tersebut mereka ingin sekali membantu sang ibu untuk memasukan Ana ke panti asuhan karena dilihatnya kemampuan Ana cukup bagus. Ibunya bingung kok ada orang sebaik mereka bisa menawarkan anaku untuk dimasukan dalam panti sekolah cacat. padahal anaku itu kondisinya tidak memungkinkan bahkan kami pun tidak mengenal mereka.
Setelah bercerita-cerita cukup panjang akhirnya Ana diperbolehkan pergi belajar sebagai anak berkebutuhan khusus. Kemudian Ana dibawa di yayasan panti anak cacat dan menemukan sebuah kehidupan yang baru bersama teman-temannya yang lain. Nyonya Yenni berkata kepada Ana, nak lihatlah teman-temanmu ini, mereka juga seperti kamu,  dan mereka mempunyai satu kekurangan namun mereka belajar disini untuk mencapai satu tujuan hidup. Boleh dibilang orangtua  mereka sangat merindukan kehadiran buah hatinya yang berada disini. Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun kehidupan Ana ini dilatih agar Ana bisa membaca menggunakan huruf-huruf. terkadang kalau ada kesempatan Ana sering bernyanyi bersama para perawat panti yang bertugas dan mereka kagum dengan suaranya yang merdu.
Suatu hari yayayasan panti itu mengadakan perlombaan dalam rangka hari anak cacat sedunia. dan akan menghadirkan penampilan dari anak-anak cacat tersebut untuk tampil dengan kebolehnnya. Maka persiapan acara itu segera dilakukan. Semua anak di make-up. Para tamu undangan banyak yang hadir untuk mengikuti kegiatan itu. Dari kegiatan itu ada beberapa lomba yang akan ditampilkan yaitu lomba paduan suara dan lomba menyanyi Solo. Maka tibalah giliran Ana untuk maju kedepan bernyanyi lagu kesukaannya. Terlihat juga ibunya Ana yang sedang menyaksikan acara itu bersama Nyonya Yeni dan Pak Chandra. Ketika bernyanyi semuanya yang hadir disitu heran mendengar suaranya hingga membuat dewan juri tercengan menyaksikan penampilan Ana.
Setelah lomba dilakukan tibalah untuk dewan juri mengumumkan hasil perolehan nilai dari setiap anak-anak yang. Masing-masing juri akan memilih siapa yang menjadi juara kali ini. Rata-rata semuanya berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang memuaskan dan tidak ada yang berkekurangan dalam penampilan itu. Anak-anak sungguh hebat dalam mengembangkan talentanya. Keputusan dewan juri menyatakan penyanyi solo anak-anak jatuh kepada Ana. Serentak ibunya menangis dan memeluknya diatas panggung. Semuanya ikut terharu dengan kehadiran Ana yang memperjuangkan nasib dirinya ketika berada di luar sana. Akhirnya Ana mendapatkan apa yang ia rasakan ketika hidupnya susah dalam penderitaan.


Itulah sepenggal kisah tentang Ana yang saya refleksikan dari kehidupan yang ada.
Blogspot :http:kakahendro.blogspot.com/Kaka Wock
Facebook: Fredirikus Fredhenz
Twwiter: Fredy Hendro.
Judul Cerpen:
 “PERJUANGAN HIDUP SEORANG ANAK  GADIS  YANG BERNAMA ANA