CERPEN
“PERJUANGAN HIDUP SEORANG ANAK GADIS
YANG BERNAMA ANA
“INILANH
SEBUAH KISAH PERJALANAN HIDUP SANG GADIS YANG MENGALAMI KEBUTAAN SELAMA MASA
HIDUPNYA, DAN TUHAN MENGIRIMKAN MALAIKAT PENOLONG UNTUK MENYEMPURNAKAN DIRINYA,
AGAR IA DIKUATKAN . SUPAYA SETIAP MANUSIA JANGAN TERLALU MERENDAHKAN DIRI ORANG
LAIN YANG MENDERITA”
MARILAH
KITA SIMAK CERITA BERIKUT INI
Ana
adalah nama asli dari Diana. Ia adalah seorang anak gadis piatu
berumur 15 tahun yang menetap di sebuah pemukiman
pinggiran kota. Ayahnya sudah lama meninggal lantaran Ana harus tinggal bersama tiga saudaranya serta
ibunya.
Namun dalam
hidupnya, Ana berbeda sekali dengan ketiga saudaranya karena ia
adalah anak gadis yang mengalami kelainan mata semenjak ibunya melahirkannya dalam kondisi yang tidak normal atau terbilang cacat. Ketika Ana
dilahirkan dokter mengatakan bahwa bayi
ibu menderita kelainan mata serta kemungkinan
akan mengalami gangguan total jika tidak di jaga dengan
baik. Kemudian dokter mengatakan bayi ibu sehat
dan terjaga namun
perlu penanganan perawatan khusus yaitu mengontrol
terus.
Akhirnya sang ibu tetap menerima kenyataan
yang begitu pahit dalam hidupnya.
Beberapa
bulan kemudian, ibunya
tidak bisa membawa Ana ke dokter lagi dikarenakan
biaya mereka tidak mencukupi. Toh semuanya rencana Tuhan yang mengatur. Ana
bertumbuh dan makin berkembang dan mulai bisa merasakan kehadiran benda-benda serta
orang-orang di sekelingnya dengan bantuan indera pendengar dan peraba.
Walau dalam keadaan cacat fisik yang dideritanya, ibunya merawat Ana setiap
hari sehingga kemana-mana Ana tidak bisa
dipisahkan bersama ibunya dan tentunya
sebagai orangtua yang mendidik, ibunya
pasti tidak akan mau ada hal-hal apapun terjadi menimpa anaknya. Selain itu Ana tidak pernah merasakan mengenyam pendidikan dibangku
sekolah, dikarenakan tempat sekolah bagi anak-anak cacat memang sangat
jauh sekali dan butuh biaya besar. Tak
heran walau kondisi Ana buta, ada satu talenta yang besar didalam dirinya yaitu
ia mempunyai bakat suara yang sangat indah dikala sedang
bernyanyi, sampai-sampai tetangga-tetangganya sangat heran kalau Ana gadis yang cacat penglihatan kok
suaranya merdu sekali. Apapun kondisi
Ana itu selalu ia ditemani dengan saudaranya dan
tetap semangat terus untuk menjalankan aktivitas kesehariannya.
Suatu
kali Ana pernah merasa putus asa dengan hidupnya
sampai-sampai Ana hampir membunuh dirinya sendiri
(“mengapa aku dilahirkan secara kebutaan ini”). Aku tidak pernah melihat wajah orangtuaku
dan saudaraku.
Tiba-tiba ibunya mencegahnya agar
jangan melakukan perbuatan itu lagi
sebab apa yang terjadi biarlah terjadi, mungkin ini
semua kehendak Tuhan sehingga Ia mempunyai
rencana yang lain dalam kebutaan Ana. Semenjak
kejadian itu ibunya tetap mengasihi Ana dengan kondisi seperti itu. Ibunya juga sering mengajarkan Ana tentang cinta kasih Yesus kepada
orang yang lemah dan membutuhkan bantuan hidup seperti
Yesus menyembuhkan orang buta (Markus 8:22-26) serentak
Ana menjawabnya, kalau begitu Ana
harus berdoa agar Yesus menyembuhkan mata aku. Ibunya hanya bisa tersenyum
sambil menangis melihatnya.
Hari demi hari Ibunya Ana selalu beraktivitas membuka usaha warung makan kecil-kecilan. Jika pelanggannya datang banyak tentu pendapatan
itu sudah cukup karena pendapatan mereka tidak sebanding
dengan pengusaha restoran mewah yang mempunyai fasilitas lengkap. Yang terpenting
bisa bertahan hidup untuk makan minum dan mempunyai tempat
berteduh bahkan setiap bulan mereka juga
harus membayar pajak listrik dan membeli bahan-bahan dagangan dan separuhnya
untuk keperluan sehari-hari ditambah menabung sedikit demi sedikit.
Ada sepasang suami istri pak Chandra dan ibu Yeni yang mampir untuk makan
di warung milik ibunya. Ketika makan mereka mendengar ada suara yang mengalun
merdu terdengar di telinga sepasang suami istri. Suaramu bagus nak,
kami kagum mendengar suaramu, siapa namamu.
Dengan penuh ketakutan ia menjawab namaku Ana. Tidak lama kemudian ibunya Ana berkata dia anak saya, beginilah jika dia
menghibur dirinya karena ia buta semenjak dilahirkan. Kemudian sepasang suami istri tadi meminta maaf kepada
ibunya karena mereka tidak tahu jika Ana tidak bisa melihat..
setelah cukup lama di warung akhirnya terjadi dialog komunikasi antara
ibunya Ana. Nama saya pak Chandra, saya seorang
manager di sebuah perusahaan,
sementara istri saya Yeni
bekerja sebagai dosen
pengajar di fakultas pendidikan
katolik, selain
dosen, istriku ini tergabung dalam pengurus anggota
komunitas anak-anak yatim
piatu dan cacat di yayasan panti asuhan
khusus pendidik sekaligus
pengajar. Dalam komunikasi tersebut mereka ingin sekali membantu
sang ibu untuk memasukan Ana ke panti asuhan karena dilihatnya kemampuan Ana
cukup bagus. Ibunya bingung kok ada orang sebaik mereka bisa
menawarkan anaku untuk dimasukan dalam panti sekolah cacat. padahal
anaku itu kondisinya tidak memungkinkan bahkan kami pun tidak mengenal mereka.
Setelah
bercerita-cerita cukup panjang akhirnya Ana diperbolehkan pergi belajar sebagai anak berkebutuhan khusus. Kemudian Ana dibawa di yayasan
panti anak cacat dan
menemukan sebuah kehidupan yang baru bersama teman-temannya yang lain. Nyonya
Yenni berkata kepada Ana, nak lihatlah teman-temanmu
ini, mereka juga seperti kamu, dan mereka
mempunyai satu kekurangan
namun mereka belajar disini untuk
mencapai satu tujuan hidup. Boleh dibilang orangtua mereka sangat merindukan kehadiran buah
hatinya yang berada disini. Hari berganti
hari, bulan berganti bulan
dan tahun berganti tahun kehidupan Ana ini dilatih agar Ana bisa membaca
menggunakan huruf-huruf. terkadang kalau ada kesempatan Ana
sering bernyanyi bersama para perawat panti
yang bertugas dan mereka kagum dengan suaranya yang merdu.
Suatu hari yayayasan panti itu mengadakan
perlombaan dalam rangka hari anak cacat sedunia. dan akan
menghadirkan penampilan dari anak-anak cacat
tersebut untuk tampil dengan kebolehnnya. Maka persiapan acara itu segera dilakukan. Semua anak
di make-up. Para tamu
undangan banyak yang hadir untuk mengikuti kegiatan itu. Dari kegiatan itu ada beberapa lomba yang akan ditampilkan yaitu lomba paduan
suara dan lomba menyanyi Solo. Maka tibalah giliran Ana untuk maju kedepan
bernyanyi lagu kesukaannya. Terlihat
juga ibunya Ana yang sedang menyaksikan acara itu bersama Nyonya Yeni dan Pak
Chandra. Ketika bernyanyi semuanya yang hadir disitu heran mendengar
suaranya hingga membuat dewan juri
tercengan menyaksikan penampilan Ana.
Setelah lomba dilakukan tibalah untuk dewan
juri mengumumkan hasil perolehan
nilai dari setiap anak-anak yang. Masing-masing
juri akan memilih siapa yang menjadi juara kali
ini. Rata-rata semuanya berjalan dengan baik dan
mendapatkan hasil yang memuaskan dan tidak ada yang berkekurangan dalam
penampilan itu. Anak-anak sungguh hebat dalam mengembangkan talentanya. Keputusan dewan juri menyatakan penyanyi
solo anak-anak jatuh kepada
Ana. Serentak ibunya menangis dan memeluknya diatas panggung. Semuanya ikut
terharu dengan kehadiran Ana yang memperjuangkan nasib dirinya ketika berada di
luar sana. Akhirnya Ana mendapatkan apa yang ia rasakan ketika
hidupnya susah dalam penderitaan.
Itulah sepenggal kisah tentang Ana yang
saya refleksikan dari kehidupan yang ada.
Blogspot
:http:kakahendro.blogspot.com/Kaka Wock
Facebook:
Fredirikus Fredhenz
Twwiter: Fredy Hendro.
Judul Cerpen:
“PERJUANGAN HIDUP SEORANG ANAK GADIS
YANG BERNAMA ANA”