Kaka Wock

Kaka Wock
SARTINA (SAHABAT ARTIKEL INDONESIA) - Ruang Blog Untuk Menginspirasikan Wawasan Dan Berbagi Pengetahuan. Salam Kaka Wock !!!

Kamis, 12 Desember 2013

LIONTIN JESSICA



LIONTIN JESSICA
By
Fredy Hendro Soebiakto



“Cerpen natal ini hanyalah Riak-riak dan ilustrasi saya mengenai perjalanan seorang anak yang mengenang masa lalunya ketika diberikan hadiah Natal oleh Ayah dan Ibunya”


Namaku Jessica, ayah dan ibuku sering memangilku Jaen karena aku lahir di bulan Februari menurut penanggalan hari orang kudus dalam iman katolik. kisahku ini berawal ketika aku masih tinggal bersama-sama dengan kedua orangtuaku yang kubanggakan dan kuhormati dalam hidup ini. Bagiku pengalaman natal bersama kedua orangtuaku masih membekas di dalam benaku dan itu adalah peristiwa yang sering muncul dalam pikiranku ketimbang hadiah natal yang sering diberikan paman dan bibiku kepada saya. Namun dalam hidup ini aku merasakan adanya begitu besar kebahagiaanku ketika ayah dan ibu memberikan kado natal kepadaku. Kejadian itu bermula disaat aku duduk di bangku sekolah dimana ayah dan ibuku sedang mempersiapkan hari raya natal di rumah kami. Suasana di hari natal itu membuatku merasa dekat sekali dengan mereka karena aku memang anak tunggal satu-satunya dalam keluarga kami.
Sore harinya, terdengar suara lonceng gereja berbunyi dimana-mana dan mengalun deras lagu-lagu natal berkumandang di setiap rumah bahwa tandanya hari natal akan dirayakan besok harinya. Pada saat yang ditunggu-tunggu, ayah dan ibuku mengajaku ke gereja untuk misa malam natal. Sesegera mungkin aku bergegas mempersiapkan diri, sementara orangtuaku menungguku. Setelah semuanya siap, kami bergegas menuju gereja, dan gereja itu tidak jauh dari lokasi tempat tinggal kami. Sesampainya di gereja, aku melihat suasana tampak begitu gemerlap berhiaskan lampu warna-warni di setiap sudut gereja, pohon dan kandang natal serta banyaknya orang-orang yang hadir berdatangan mengikuti misa malam natal itu. Perlahan-lahan aku masuk sambil menggenggam erat kedua tangan orangtuaku sampai di dalam gereja.
Entah dalam pikiranku, aku bertanya kepada ibuku, ibu malam natal ini aku rindu akan bayi Yesus yang dibalut dalam lampin. Apakah aku bisa mengharapkan impianku melalui cita-citaku nanti. Ibuku heran ketika aku menjawab pertanyaan itu. Kemudian ibuku berkata padaku “ Jessica, Tuhan mendengarkan apa yang kamu mau harapkan saat ini dan kalau kamu bersungguh-sungguh meminta kepadaNya, maka impianmu akan lekas terwujud pada malam natal ini. Serentak aku termanguh dalam kehanyutan suasana dan nyayian-nyanyian natal. Dan dalam doaku, aku berdoa kepada Tuhan agar orangtuaku yang telah merawatku selama bertahun-tahun semoga mereka diberikan kesehatan yang baik, dan aku meminta kepada Tuhan untuk selalu menjaga mereka sampai aku dewasa nantinya. Dan malam natal itu amat sungguh indah bagiku dan tak lupa juga ayah dan ibuku selalu bercerita tentang perjalanan kehidupan Yesus dalam Injil yang memberitakan kabar gembira tentang  CINTA KASIH KEPADA MANUSIA.”.
Setelah mengikuti misa malam natal di gereja, kami pun kembali kerumah dan ibuku segera mempersiapkan segalanya untuk kebutuhan natal besok. Kandang natal dan pohon natal semuanya telah terhias lengkap di dalam rumah kami dan siap untuk menyambut natal. Akupun mulai terlelap dan mengantuk dalam tidurku. Ibuku membawaku ke kamarku dan menciumku dari kening serta mengucapkan selamat malam kepadaku semoga mimpi indah.

Keesokan paginya, aku bangun dan merapikan tempat tidurku. Dan tiba-tiba aku melihat di atas meja belajarku ada sebuah kotak kecil merah berikatkan tali berwarna yang bertuliskan nama “UNTUKMU JESSICA” aku membuka kotak itu dan melihat isinya, ternyata dalam kotak itu terdapat sebuah kalung liontin yang sangat cantik, kalung itu terbuat dari emas yang berbentuk hati serta terlihat fotonya aku bersama kedua orangtuaku. Selain itu ada kartu ucapan dari St. Claus yang bertuliskan  “Selamat Pesta Natal untukmu Jessica.”. Aku langsung bergegas menuju ayah dan ibuku dan bertanya, ibu siapakah yang memberikan aku hadiah ini? ibunya menjawab “ itu hadiah dari Santa Claus kepada Jessica, karena Santa Claus mengetahui apa yang Jessica mintakan dalam kado natal. Akhirnya aku mengingatnya di pikiranku bahwa hal yang aku pernah inginkan dari Tuhan adalah setia bersama dengan kedua orangtuaku dalam hidup ini. Tanpa pikir panjang aku berpikir bahwa Santa Claus yang sebenarnya itu adalah ayah dan ibuku yang memberikan aku hadiah kado natal. kemudian aku menyimpan hadiah ini sampai aku dewasa. Dibalik semua itu, aku menganggap orangtuaku sebagai kado hadiah natal terindah yang diberikan Tuhan Yesus kepada saya.
Jessica terus bertumbuh dan berkembang dalam lingkungan asuhan kedua orangtuanya sampai dewasa, sehingga tekadnya kalau sudah matang, ia berniat untuk masuk sekolah menjadi seorang biarawati yang selalu mengingat akan kebaikan hati orangtuanya. Maka setelah ia besar dan menjadi seorang biarawati, Jessica mengenang dan menggungkapkan kerinduannya itu lewat doa-doa dan tulisan-tulisan kepada ayah dan ibunya yang sudah lama meninggal setahun kemudian sebelum hari raya natal tiba.

Pesan penulis :
Cerita ini hanyalah sebuah ilustrasi singkat mengenai kejadian yang saya dapatkan dari refleksi hidup ini, sehingga yang menjadi sasaran pokok utama dalam cerita ini adalah tentang “KECINTAAN SEORANG ANAK PEREMPUAN YANG BERNAMA JESSICA TERHADAP ORANGTUANYA PADA SAAT NATAL BERSAMA”. Dan cerita ini bukan semata-mata mengambil makna dari pemberian kado, ataupun persiapan kandang natal dan pohon natal di setiap sudut-sudut rumah, melainkan yang menjadi pusat keutamaanya dalam persiapan natal ini adalah mempersiapkan hati dan pikiran kita yang akan menjadi pusat sarana kandang natal maupun kado natal untuk menyambut kedatangan Yesus Kristus.
Semoga cerita pendek ini dapat menjadi pusat pegangan kita dalam kabar gembira Yesus Kristus.

Kontak Person : 085254023912   
Merauke Papua Selatan.







By Kaka Wock
Selamat  menyongsong pesta natal