Tahukah bahwa jika anda melihat seseorang
yang hidupnya tidak sempurna, Atau terbilang cacat dari lahir ataupun mengalami
kecelakaan sehingga bagian-bagian dari tubuhnya harus hilang sehingga mereka hanya
hidup dengan beberapa bagian tubuh?, lalu Anda mau mengatakatakan apa tentang hidup
mereka? bagaimana mereka akan memperjuangkan nasib mereka untuk kedepan
nantinya? Namun toh Tuhan masih memelihara mereka dengan kasih sayang bersama
orang-orang tercinta disekelilingnya
Kita yang masih hidup normal ini
bila membuka mata lebar-lebar dan berkaca di depan cermin pasti sangat bahagia,
sebab kita mempunyai wajah yang sangat tampan dan cantik, mata yang begitu indah,
hidung mancung, bibir yang indah merona, tubuh yang seksi. Lalu apa yang harus
kita perbuat kepada Tuhan dalam karya penciptaan-Nya? apakah kita akan menghargai
tubuh kita untuk hal yang positip atau negative demi perjalanan karir kita?.
Sering manusia tidak pernah menghargai
dirinya sendiri yang dibentuk oleh Tuhan, sehingga manusia kadang-kadang merasa
sangat sombong dengan apa yang dimilikinya, dan boleh dikatakan orang itu hebat,
mampu berjuang dalam segala sesuatu, padahal semuanya itu butuh perjuangan yang
penuh untuk dilalui. Namun perlu diingat bahwa tanpa bantuan Tuhan dan tidak
percaya kepada diri sendiri, pasti seseorang akan mengalami kegagalan, walau
kondisinya sempurna.
Semenjak kita dibentuk dalam
rahim ibu, Tuhan sudah memberikan kita kuasa talenta yang begitu sempurna, supaya
bisa memperoleh kesejahteraan hidup di dunia, sehingga lewat pekerjaan-pekerjaan
dan telenta itu, Tuhan menuntut kita untuk harus berjuang dalam keadaan bernafas
ini sampai sekarang dan selamanya.
Sebagai Satu Bahan
Untuk Kita Renungkan hari ini, Saya Akan Membagi Sedikit Cerita dan memperlihatkan
sebuah gambar Mengenani Profil perjalanan Seorang Gadis Yang Bernama Qian
Hongya (Basket Ball Girls)
Qian
Hongyan yang mengalami kecelakaan dimasa kecilnya, sehingga ia harus kehilangan
kedua kaki dan pinggulnya, sehingga Qian Hongyan harus mencari jalan keluar
untuk menjalani hidupnya sesuai apa yang ia alami, namun keluarganya di China
tergolong miskin sehingga tidak dapat membeli kaki palsu kepada Qian Hongyan,
maka ia menggunakan bola basket untuk memudahkan gerakannya kesana kemari, Qian Hongyan dikenal juga sebagai (Basket
Ball Girls)
Dalam
keadaan memakai bola basket di tubuhnya, ia sekali-kali tidak pernah merasa
mengeluh walau hanya menyeret-nyeret badannya untuk berjalan dengan sanggahan
kayu yang ia pegang di kedua tangannya.
Hari
demi hari, ia bertumbuh sebagai anak yang manis dan periang, seolah-olah tidak
terjadi apa-apa kepadanya. Dan segala aktifitasnya adalah bersekolah, dengan
bersusah payah berjalan menuju sekolahnya, Qian Hongyan tetap semangat.
Sampai-sampai suatu hari ada seseorang yang berbaik hati menyumbangkan kaki
palsu kepada Qian Hongyan. Dan setelah ia mendapatkan kaki palsu itu, ia selalu
bersemangat untuk belajar dan terus belajar.
Suatu
ketika Qian Hongyan mendatangi sebuah Pertandingan Olahraga Nasional yang
diselenggarakan di Kunming pada bulan Mei 2007, di sanalah benih-benih itu
mulai menumbuhkan cita-citanya sebagai seorang anak yang mampu walau Qian
seorang yang tidak sempurna.
Selepas
olahraga Nasional tersebut, Qian Hongyan bergabung dalam club olahraga renang
dan disemangati oleh orangtuanya, maka orangtunya pun mendatangi Zhang Hou
seorang pelatih terkenal yang banyak
menjadikan perenang cacat sebagai juara dikejuaraan renang. Lalu orangtua Qian
meminta kesempatan kepada Zhang untuk melatih Qian menjadi seorang juara. Zhang
yang dikenal sebagai pelatih dingin hanya mengatakan bahwa semua tergantung
pada kemampuan dan tekad dalam diri Qian Hongyan, sebab menurutnya, dengan
separuh kekuarang tubuh yang tak
dimilikinya, agak sulit untuk bagi Qian Hongyan untuk berlatih, namun dengan
menaruh kepercayaan, bahwa Qian akan berhasil karena ia berlatih dengan
sungguh-sungguh dan tidka pernah ada kata yang mengeluh dari dalam diri Qian.
Semangat
inilah yang memberi Qian Hongyan kini terkenal di China dan bahkan di belahan dunia
untuk menginspirasikan Qian sebagai seorang motivasi, dan tak tangung-tangung,
Qian mematok target menjadi juara dunia renang pada kejuaraan olimpiade
internasional, dia bekerja keras untuk mewujudkan impiannya tersebut.
Disela-sela latihan, ia pun
berbaik hati kepada juniornya untuk memberi sebuah air mineral yang ia punya,
sama halnya seperti seperti tempat latihan, ia selalu berbagi kasih dan mengajarkan
tentang pelajaran kepada adik-adiknya dan orang lain, kasih merupakan hal yang
harus dibagikan.
KALAU QIAN HONGYAN BISA, ANDA PUN YANG MASIH NORMAL HARUS BISA UNTUK MENJADI KUNCI DALAM KESUKSESAN HIDUP INI.
Gambar ini diambil dari berbagai sumber dan direfleksikan kembali oleh : Pemilik Blog