Kaka Wock

Kaka Wock
SARTINA (SAHABAT ARTIKEL INDONESIA) - Ruang Blog Untuk Menginspirasikan Wawasan Dan Berbagi Pengetahuan. Salam Kaka Wock !!!

Selasa, 07 Juli 2015

DISKUSI PUBLIK MERAUKE DIJADIKAN LUMBUNG PANGAN NASIONAL


VISITATIO-Bertempat di Hotel Megaria tanggal 18 Juni 2015 diadakan pertemuan bersama-sama masyarakat adat Papua, LSM, TNI-POLRI, pemerintah Daerah Merauke dan lembaga-lembaga lainnya di Kabupaten Merauke terkait kebijakan Pemerintah Kabupaten Merauke menjadikan kota Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional. Kegiatan ini di sponsori oleh Yayasan Santo Antonius Kabupaten Merauke kerjasama Worl Wife Fund (WWF) dan Pemerintah Kabupaten Merauke.

Diskusi Publik Merauke Sebagai lumbung Pangan Nasional dihadiri oleh empat orang Narasumber yang terdiri dari, Kepala Dinas Kehutanan, Kepala Dinas World Wife Fund (WWF) Merauke, Uskup Agung Merauke dan Pemerintah Kabupaten Merauke.

Ir. Leonardus Mahuze pimpinan Yayasan Santo Antonius Kabupaten Merauke dalam pembukaan Diskusi Publik Merauke Dijadikan Sebagai Lumbung Pangan mengatakan tujuan diskusi Publik dilakukan berdasarkan tindak lanjut kedatangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke Kabupaten Merauke ketika panen raya di kampung Wapeko Distrik Kurik pada tanggal 9 Mei 2015. Dikatakan selanjutnya bahwa, target lahan 1,2 Juta hektare akan membangun Merauke dalam Lumbung Pangan Nasional terkait Diskusi Publik.

Hal lainnya pun dkemukakan oleh Drs. Agustinus Joko Wuritno Asisten satu Pemda Merauke, hal ini tentunya menjadi bahan yang baik untuk kemajuan masyarakat Kabupaten Merauke.

Kebijakan Kabupaten Merauke menjadi Lumbung Pangan Nasinonal merupakan tindakan pemerintah Kabupaten Merauke yang sudah diterima menjadi kebijakan Nasional yang bertujuan mensejahterahkan kehidupan masyarakatnya.

Lebih lanjut dikatakan, kebijakan lumbung pangan nasional ini juga mengangkat nama Kabupaten Merauke dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Tegasnya’.

Dalam diskusi Publik, Mantan Bupati Kabupaten Merauke Drs. Jhon Gluba Gebze yang hadir menjelaskan lahan yang sudah dikasih orang Marind kita optimalkan dulu. Lalu kita persiapkan 1,2 juta hektar lahan dengan berbagai syarat dan mempersiapkan program sehingga program itu dapat berjalan. Dan jangan lihat dari 1,2 juta hektar tetapi bukti selalu ada untuk pengembangan program ini.

Kembali ditegaskan bahwa, ubi, keladi, jagung, sagu, singkong jangan dilupakan bahwa itu adalah makanan pokok bangsa di Indonesia dan itulah yang harus disiapkan dalam program pangan ini bukan hanya beras. Imbuhnya.

  





















 By Kaka Wock